Bulan Maret 2012, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi sebesar 0,18 persen. Laju inflasi Tahun 2012 sebesar 0,83 persen dan laju inflasi tahun ke tahun DKI Jakarta sebesar 4,13 persen.
Inflasi yang terjadi pada bulan Maret terutama disebabkan naiknya harga-harga pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau. Seluruh kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau mengalami kenaikan indeks sebesar 0,40 persen; kelompok sandang sebesar 0,28 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,20 persen; kelompok bahan makanan dan kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar masing-masing sebesar 0,10 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,02 persen.
Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar antara lain: nasi (0,0401 persen); bensin (0,0275 persen); cabe merah (0,0255 persen); emas perhiasan (0,0213 persen); kontrak rumah (0,0145 persen); cabe rawit (0,0114 persen); jeruk (0,0113 persen); nangka muda (0,0091 persen); bawang putih (0,0071 persen); sate dan gula pasir masing-masing (0,0060 persen); rokok kretek filter (0,0056 persen); dan sewa rumah (0,0053 persen).
Pada bulan Maret 2012, dari 66 kota yang diteliti 34 kota mengalami inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Ambon sebesar 1,33 persen dan kota yang mengalami inflasi yang terrendah adalah kota Malang sebesar 0,01 persen. Kota Jakarta menempati urutan tertinggi ke 22 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.