Bulan April 2012, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi sebesar 0,13 persen. Laju inflasi Tahun 2012 sebesar 0,96 persen dan laju inflasi tahun ke tahun DKI Jakarta sebesar 4,19 persen.
Inflasi yang terjadi pada bulan April terutama disebabkan naiknya harga-harga pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau. Lima kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau mengalami kenaikan indeks sebesar 0,70 persen; kelompok bahan makanan sebesar 0,35 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,06 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen. Satu kelompok tidak mengalami perubahan indeks yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga, sedangkan satu kelompok lainnya mengalami penurunan indeks yaitu kelompok sandang sebesar 0,89 persen.
Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar antara lain: bensin (0,0301 persen); donat (0,0269 persen); bawang putih (0,0237 persen); nasi (0,0158 persen); rokok kretek filter (0,0154 persen); tomat sayur (0,0148 persen); gula pasir (0,0141 persen); ayam goreng (0,0110 persen); minyak goreng (0,0109 persen); bawang merah (0,0104 persen); tomat buah (0,0102 persen); rokok putih (0,0098 persen); celana panjang jeans (0,0093 persen); jeruk (0,0082 persen); rokok kretek (0,0080 persen); dan sewa rumah (0,0074 persen).
Pada bulan April 2012, dari 66 kota yang diteliti 52 kota mengalami inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Pangkal Pinang sebesar 1,76 persen dan kota yang mengalami inflasi yang terrendah adalah kota Bengkulu sebesar 0,03 persen. Kota Jakarta menempati urutan tertinggi ke 42 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.