Bulan Januari 2012, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi sebesar 0,48 persen. Laju inflasi Tahun 2012 sebesar 0,48 persen dan laju inflasi tahun ke tahun DKI Jakarta sebesar 3,98 persen.
Inflasi yang terjadi pada bulan Januari terutama disebabkan naiknya harga-harga pada kelompok bahan makanan. Enam kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok bahan makanan mengalami kenaikan indeks sebesar 1,60 persen; kelompok makanan jadi, minumam, rokok & tembakau sebesar 0,74 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,59 persen; kelompok sandang sebesar 0,31 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,11 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,01 persen. Sedangkan satu kelompok lainnya mengalami penurunan indeks yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen.
Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar antara lain: beras (0,2300 persen); kue basah (0,0421 persen); telur ayam ras (0,0338 persen); rokok kretek filter (0,0296 persen); soto (0,0222 persen); daging ayam ras (0,0206 persen); bandeng (0,0166 persen); dokter umum (0,0113 persen); sate (0,0101 persen); ikan kembung/gembung (0,0094 persen); kompor (0,0085 persen); dan gula pasir (0,0081 persen).
Pada bulan Januari 2012, dari 66 kota yang diteliti 62 kota mengalami inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Banjarmasin sebesar 2,92 persen dan kota yang mengalami inflasi yang terrendah adalah kota Banda Aceh sebesar 0,02 persen. Kota Jakarta menempati urutan tertinggi ke 46 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.