Bulan November 2012, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi 0,14 persen. Laju inflasi Tahun 2012 mencapai 3,94 persen dan laju inflasi tahun ke tahun DKI Jakarta 4,45 persen.
Inflasi yang terjadi pada bulan November terutama disebabkan naiknya harga-harga pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan. Enam kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,41 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,30 persen; kelompok bahan makanan 0,17 persen; kelompok kesehatan 0,05 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,02 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,01 persen. Sedangkan satu kelompok lainnya mengalami penurunan indeks yaitu kelompok sandang 0,11 persen.
Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar antara lain: angkutan udara (0,0729 persen); bawang putih (0,0474 persen); daging sapi (0,0303 persen); nasi (0,0301 persen); bawang merah (0,0257 persen); wortel (0,0221 persen); tarif sewa bajaj (0,0100 persen); beras (0,0096 persen); ikan kembung/gembung (0,0095 persen); telur ayam ras (0,0089 persen); tas (0,0087 persen); baju kaos/t-shirt (0,0081 persen); kentang (0,0074 persen); es (0,0045 persen); roti tawar (0,0043 persen); dan anggur (0,0042 persen).
Pada bulan November 2012, dari 66 kota yang diteliti 33 kota mengalami inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Manado 1,01 persen dan kota yang mengalami inflasi yang terrendah adalah kota Jember 0,03 persen. Kota Jakarta menempati urutan tertinggi ke 23 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.