Bulan Agustus 2012, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi 0,81 persen. Laju inflasi Tahun 2012 mencapai 2,85 persen dan laju inflasi tahun ke tahun DKI Jakarta 3,70 persen.
Inflasi yang terjadi pada bulan Agustus terutama disebabkan naiknya harga-harga pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan. Seluruh kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 2,25 persen; kelompok bahan makanan 1,41 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,63 persen; kelompok sandang 0,52 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,33 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,09 persen; dan kelompok kesehatan 0,04 persen.
Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar antara lain: angkutan udara (0,1992 persen); angkutan antar kota (0,1194 persen); emas perhiasan (0,0466 persen); akademi/perguruan tinggi (0,0419 persen); tempe (0,0359 persen); bensin (0,0297 persen); kacang panjang (0,0279 persen); daging sapi (0,0239 persen); tahu mentah (0,0213 persen); capcai (0,0169 persen); nasi (0,0153 persen); kue kering berminyak (0,0145 persen); pisang (0,0128 persen); kentang (0,0124 persen); buncis (0,0109 persen); jeruk (0,0107 persen); kelapa (0,0100 persen); ayam hidup (0,0093 persen); mie kering instant (0,0089 persen); bawang putih dan bayam masing-masing (0,0087 persen); dan tarif kereta api (0,0083 persen).
Pada bulan Agustus 2012, dari 66 kota yang diteliti seluruh kota mengalami inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Palu 2,81 persen dan kota yang mengalami inflasi yang terrendah adalah kota Medan 0,04 persen. Kota Jakarta menempati urutan tertinggi ke 39 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.