Bulan Juni 2012, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi 0,38 persen. Laju inflasi Tahun 2012 mencapai 1,47 persen dan laju inflasi tahun ke tahun DKI Jakarta 4,12 persen.
Inflasi yang terjadi pada bulan Juni terutama disebabkan naiknya harga-harga pada kelompok bahan makanan. Seluruh kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok bahan makanan 0,93 persen; kelompok sandang 0,55 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,50 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,15 persen; kelompok kesehatan 0,08 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,03 persen; dan kelompok Transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,02 persen.
Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar antara lain: bahan bakar rumah tangga (0,0988 persen); cabe merah (0,0595 persen); emas perhiasan (0,0504 persen); daging ayam ras (0,0367 persen); bawang putih (0,0354 persen); angkutan udara (0,0272 persen); upah pembantu RT (0,0134 persen); telur ayam ras (0,0123 persen); gula pasir (0,0100 persen); sewa rumah (0,0095 persen); daging sapi (0,0072 persen); rujak (0,0066 persen); es (0,0050 persen); tahu mentah (0,0048 persen); pisang (0,0046 persen); semangka (0,0040 persen); dan jeruk (0,0039 persen).
Pada bulan Juni 2012, dari 66 kota yang diteliti seluruh kota mengalami inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Ambon 2,39 persen dan kota yang mengalami inflasi yang terrendah adalah kota Bima 0,04 persen. Kota Jakarta menempati urutan tertinggi ke 56 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.