Pada tanggal 7 Juli 2022, dilaksanakan Uji Coba Instrumen Gladi Bersih II ST2023 di
Jakarta Utara. Tujuan Kegiatan ini antara lain: (1) Menguji instrumen wawancara
langsung dan Metoda CAPI yang akan digunakan pada ST2023 melalui praktek
langsung ke responden; (2) Bahan dalam mengkaji metodologi yang akan digunakan
pada ST2023; (3) Menguji sistem pengolahan CAPI yang akan digunakan pada ST2023;
(4) Menguji instrumen dan metodologi yang akan digunakan pada ST2023 untuk
Wilayah DKI Jakarta penggunaan CAPI (5) Mengkaji instrumen dan metodologi yang
akan digunakan pada ST2023 untuk urban farming di wilayah perkotaan.
Metodologi yang digunakan dalam uji coba instrumen GB II adalah wawancara dengan
instrument PAPI dan CAPI/google form pada blok sensus sampel target. Lokasi terpilih untuk
Ujicoba GB II merupakan hasil identifikasi awal dengan mempertimbangkan: prioritas
subsektor, kemudahan akses ke lokasi sampel, kondisi muatan di lapangan saat ini,
keberagaman komoditas maupun subsektor sebagai target ujicoba Instrumen, dan identifikasi
keberadaan unit usaha kelompok dan unit perusahaan.
Uji coba instrumen GB II dilaksanakan oleh Tim AGRO ST2023, Subject Matter BPS RI, BPS
Provinsi DKI Jakarta, dan BPS Kota Jakarta Utara. Peserta dibagi ke dalam 6 tim dan melakukan
uji coba wawancara terhadap 4 petani di Kelurahan Rorotan dan 2 petani di Kelurahan
Marunda.
Responden yang menjadi sampel di Kelurahan Rorotan adalah atas nama Dursin,
Rohimi, Watmo, Selamet Riyadi dan 2 petani di Kelurahan Marunda atas nama
Kardipan dan Rasita.
Beberapa permasalahan muncul pada saat ujicoba instrumen pendataan baik yang
menggunakan PAPI maupun yang menggunakan CAPI. Untuk pendataan dengan
menggunakan CAPI masih ditemukan beberapa validasi isian yang tidak sesuai dan
permasalahan terkait geotagging yang tidak muncul. Untuk pendataan dengan PAPI
terdapat keluhan terkait lebar kolom yang terlalu kecil sehingga tidak cukup untuk
menulis hasil pendataan. Selain itu ada juga permasalahan terkait konsep dan definisi
yang tidak diketahui oleh petani sehingga saat ditanyakan mereka belum bisa
menangkap maksudnya.