Pada November 2023, inflasi year on year (y-on-y) di DKI Jakarta tercatat sebesar 2,33 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,10. Sementara itu, secara nasional, inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 5,89 persen dengan IHK sebesar 120,62 dan terendah terjadi di Jayapura sebesar 1,82 persen dengan IHK sebesar 112,99.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga sebagian besar kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,00 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,16 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,42 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,82 persen; kelompok transportasi sebesar 1,06 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,18 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,27 persen; kelompok pendidikan sebesarn1,69 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,84 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,06 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,64 persen.Tingkat inflasi month to month (m-to-m) November 2023 sebesar 0,30 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) November 2023 sebesar 1,78 persen.Komponen energi pada November 2023 mengalami deflasi sebagai berikut: deflasi y-on-y sebesar 0,19 persen, deflasi m-to-m sebesar 0,50 persen, dan deflasi y-to-d sebesar 0,31 persen. Sebaliknya komponen bahan makanan mengalami inflasi yaitu: inflasi y-on-y sebesar 6,72 persen, inflasi m-to-m sebesar 1,39 persen dan inflasi y-to-d sebesar 5,02 persen.