Perkembangan Ekspor dan Impor Provinsi DKI Jakarta Februari 2024
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Nilai ekspor Jakarta Februari 2024 mencapai US$772,91 juta atau turun 7,22 persen dibanding Januari 2024. Dibandingkan Februari 2023 nilai ekspor turun sebesar 16,10 persen.
- Ekspor migas Februari 2024 senilai US$2,97 juta, turun sebesar 69,07 persen dibanding Januari 2024, dan naik 132,31 persen jika dibanding ekspor Februari 2023.
- Ekspor nonmigas Februari 2024 senilai US$769,94 juta, turun 6,50 persen dibanding Januari 2024, dan turun 16,30 persen dibandingkan Februari 2023.
- Komoditas dengan penurunan terbesar dibanding Januari 2024 adalah ikan, krustasea, dan moluska sebesar US$30,41 Juta (minus 24,92 persen). Sedangkan peningkatan terbesar adalah logam mulia dan perhiasan/permata sebesar US$15,04 Juta (44,46 persen).
- Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Februari 2024 turun 18,67 persen dibanding bulan yang sama tahun 2023. Ekspor pertambangan dan lainnya juga turun 62,51 persen sedangkan ekspor pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 38,50 persen.
- Ekspor Februari 2024 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$127,53 juta, disusul Amerika Serikat US$79,20 juta dan Filipina US$77,61 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 36,79 persen.
- Ekspor kumulatif Februari 2024 sebesar US$1,61 miliar turun sebesar 12,51 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
- Nilai impor Indonesia Februari 2024 mencapai US$ 5.744,56 juta, turun 5,09 persen dibandingkan Januari 2024 atau naik 3,51 persen dibandingkan Februari 2023.
- Impor migas Februari 2024 senilai US$ 222,07 juta, naik 13,13 persen dibandingkan Januari 2024 atau naik 50,22 persen dibandingkan Februari 2023.
- Impor nonmigas Februari 2024 senilai US$ 5.522,49 juta, turun 5,70 persen dibandingkan Januari 2024 atau naik 2,23 persen dibandingkan Februari 2023.
- Peningkatan komoditas impor terbesar Februari 2024 dibandingkan Januari 2024 adalah kendaraan dan bagiannya US$ 62,87 juta (12,96 persen). Sedangkan penurunan terbesar adalah serealia US$ 47,16 juta (minus 32,54 persen).
- Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Februari 2024 terhadap bulan sebelumnya terjadi kenaikan pada barang konsumsi US$ 15,41 juta (2,00 persen). Sementara itu, terjadi penurunan impor pada bahan baku/penolong sebesar US$ 240,55 juta (minus 6,35 persen), dan barang modal sebesar US$ 82,89 juta (minus 5,55 persen).
- Tiga negara pemasok barang impor terbesar selama Januari-Februari 2024 adalah Tiongkok US$ 4.756,92 juta (40,32 persen), Jepang US$ 1.237,12 juta (10,49 persen), dan Thailand US$ 1.007,63 juta (8,54 persen).