Padi Jakarta, Menjaga Produktivitas di Lahan Terbatas (Angka Tetap)
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
Alih fungsi lahan pertanian menjadi hal yang tidak bisa dihindari bagi Jakarta. Pertumbuhan penduduk dan kemajuan ekonomi menuntut Jakarta untuk bisa memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana yang mensyaratkankan ketersediaan lahan yang memadai. Kondisi tersebut tentunya akan mempengaruhi kinerja sektor pertanian Jakarta, terutama produksi padi.
Pada tahun 2021 luas panen padi di Jakarta berkurang 354,54 ha (38,77 persen) bila dibandingkan kondisi tahun 2020. Kondisi ini utamanya disebabkan sejumlah lahan sawah beralih fungsi menjadi pabrik, perumahan, dan pemakaman Covid-19. Masih pada periode yang sama, produksi padi Jakarta tercatat 3,249,47 ton GKG, turun 28,49 persen bila dibandingkan tahun 2020. Nilai ini sedikit mengoreksi nilai perkiraan sebelumnya karena adanya penyesuaian masa panen pada subround III (September-Desember). Namun demikian, penurunan produksi lebih lambat bila dibandingkan dengan penurunan luas panen. Ini berarti, produktivitas produksi masih dapat terjaga dengan cukup baik.
Sementara itu, potensi produksi padi pada subround Januari-April 2022 diperkirakan 1,106,39 ton GKG. Nilai ini naik 45,07 persen (setara 344,75 ton GKG) dibandingkan subround yang sama pada tahun 2021 (763 ton GKG).