Nomor Katalog | : | 6103019 |
Nomor Publikasi | : | 31530.1703 |
ISSN/ISBN | : | 1829-7099 |
Frekuensi Terbit | : | Tahunan |
Tanggal Rilis | : | 27 Desember 2017 |
Tanggal Revisi | : | 29 Desember 2017 |
Bahasa | : | Indonesia dan Inggris |
Ukuran File | : | 14.16 MB |
Abstraksi
Pada tahun 2015, Jumlah perusahaan industri manufaktur besar dan sedang di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 1.323 perusahaan. Dari berbagai jenis industri yang disurvei, jenis industri pakaian jadi memiliki kuantitas terbesar dengan jumlah mencapai 281 perusahaan atau sebesar 21,24 persen dari seluruh jumlah perusahaan industri manufaktur besar dan sedang.
Penyerapan tenaga kerja tahun 2015 secara umum sebanyak 277.597 orang terdiri dari tenaga kerja produksi sebanyak 223.772 orang, tenaga kerja lainnya sebanyak 53.825 orang. Berdasarkan jumlah tenaga kerja, industri pakaian jadi paling banyak menyerap tenaga kerja yaitu sebanyak 62.402 orang. Imbalan seluruh pekerja perusahaan industri manufaktur besar dan sedang tercatat sebesar 14,95 triliun rupiah. Pengeluaran terbesar untuk tenaga kerja dikeluarkan oleh jenis industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer sebesar 5,79 triliun rupiah atau 38,77 persen dari total pengeluaran untuk tenaga kerja.
Selama tahun 2015 nilai input yang dikeluarkan oleh industri manufaktur besar dan sedang tercatat 157,04 triliun rupiah. Industri Kendaraan Bermotor, trailer dan semi trailer mengeluarkan nilai input terbesar yaitu 53,44 triliun rupiah atau 34,03 persen dari seluruh nilai input untuk sektor industri. Bila diamati struktur nilai input tahun 2015, terbesar untuk bahan baku yaitu 108,75 triliun rupiah atau 69,25 persen dari total nilai input.
Nilai output yang dihasilkan selama tahun 2015 adalah sebesar 321,85 triliun rupiah. Kontribusi terbesar diberikan oleh industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer dengan nilai 129,20 triliun rupiah atau 40,14 persen dari total nilai output.
Pada tahun 2015 industri besar dan sedang menghasilkan nilai tambah sebesar 164,81 triliun rupiah. Kontribusi nilai tambah pada tahun 2015, terbesar pada industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer yaitu sebesar 75,76 triliun atau 45,97 persen dari seluruh nilai tambah. Industri alat angkutan lainnya menghasilkan nilai tambah sebesar 24,36 triliun rupiah, kemudian industri peralatan listrik sebesar 10,85 triliun rupiah.
Pada tahun 2015 tenaga listrik produksi sendiri sebanyak 54.994.327 KWh, dan yang dibeli sebanyak 11.799.119.223 KWh dengan nilai sebesar 4.51 triliun rupiah.
Tahun 2015 bahan bakar yang paling banyak digunakan adalah bensin sebanyak 2.648.297.088 liter dengan nilai mencapai 17,31 miliar rupiah. Adapun pengeluaran bahan bakar terbesar oleh industri Kendaraan Bermotor, trailer dan semi trailer sebesar 16,96 miliar rupiah