Penyusunan Indeks Pembangunan Manusia Kotamadya Propinsi DKI Jakarta 2002

Dilihat dari segi metodologi, pendekatan yang ditempuh dalam penghitungan IPM sebagaimana disajikan dalam publikasi ini sudah memadai. Artinya, indeks itutelah disusun sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan tehnis statistik untuk menjadi alat banding yang baku dan tidak bias. Walaupun demikian, untuk menghindari kesalahpahaman perlu diketengahkan bahwa konsep pembangunan sebagaimana dibahas dalam publikasi ini mencakup bidang perhatian yang lebih luas dari pada IPM. IPM jelas tidak mencakup masalah-masalah yang dianggap krusial bagi pembangunan manusia seperti masalah kesetaraan jender, pemberdayaan kelompok marginal, masalah HAM dan sebagainya. Oleh karena itu untuk dapat bermakna suatu IPM tidak cukup hanya dibaca secara harfiah tetapi hams diletakkan dalam konteks yang lebih luas, dianalisis, serta dikaitkan dengan variabel lain yangrelevan.