Memasuki bulan kedua tahun 2023, inflasi tahunan (yoy) di Jakarta terpantau kembali merangkak naik seiring naiknya harga sejumlah komoditas. Kenaikan harga terutama terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Keterbatasan pasokan hingga naiknya biaya produksi menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Sepanjang Februari 2023, Inflasi tahun ke tahun (yoy) tercatat 4,07 persen, meningkat 0,24 persen poin dibandingkan bulan lalu. Inflasi tersebut utamanya bersumber dari kenaikan harga komoditas bensin (0,965 persen), kontrak rumah (0,264 persen), dan bahan bakar rumahtangga (0,253 persen).
Di sisi lain, secara bulan ke bulan (mtm), inflasi Jakarta terpantau 0,19 persen, lebih tinggi 0,10 persen poin dibandingkan bulan sebelumnya. Inflasi bulan ini dipicu oleh kenaikan harga beras (0,074 persen), rokok kretek filter (0,052 persen), dan bawang merah (0,049 persen).
Secara nasional, inflasi Jakarta menempati urutan ke 89 dari 90 kota yang mengalami inflasi. Jakarta menjadi kota dengan inflasi terendah kedua setelah kota Waingapu. Hal ini menunjukkan bahwa inflasi di Jakarta relatif jauh lebih rendah dari kota-kota lain.