Perekonomian Jakarta bergerak positif dalam masa pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Aktivitas ekonomi domestik yang terus meningkat menyebabkan naiknya permintaan domestik. Hal ini tercermin pada nilai kumulatif impor Jakarta (c-to-c) pada Januari-Oktober 2022 mengalami kenaikan sebesar 26,62 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Pada Oktober 2022, nilai impor Jakarta mencapai US$ 6.394,30 juta. Nilai impor pada periode ini naik sebesar 17,02 persen dibandingkan impor pada Oktober 2021. Kenaikan nilai impor ini dipicu oleh kenaikan pada sektor migas maupun non migas.
Sementara, jika dilihat secara month to month, nilai impor pada Oktober 2022 turun ti pis sebesar 2,69 persen. Penurunan terjadi karena penurunan komoditas bahan bakar mineral turun 29,85 persen, diikuti penurunan komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya sebesar 9,72 persen dibanding bulan sebelumnya.
Jika ditinjau berdasarkan klasifi kasi golongan penggunaan barang impor (BEC), seluruh kelompok mengalami peningkatan dibandingkan Oktober 2021. Impor barang konsumsi mengalami kenaikan sebesar 24,85 persen, diikuti kenaikan impor barang modal sebesar 20,95 persen, dan impor bahan baku/penolong naik sebesar 14,33 persen. Hal ini mengindikasikan pemulihan ekonomi Jakarta ke arah positi f dengan adanya peningkatan aktivitas ekonomi.