Pada Juni 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi DKI Jakarta sebesar 2,23 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,10.Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,89 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,52 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,96 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,62 persen; kelompok transportasi sebesar 1,98 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,19 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,49 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,18 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,26 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,98 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,65 persen.Tingkat inflasi month to month (m-to-m) Juni 2024 sebesar 0,12 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Juni 2024 sebesar 0,91 persen.Nilai ekspor Jakarta Mei 2024 mencapai US$1.028,48 juta atau naik 27,76 persen dibanding April 2024. Dibandingkan Mei 2023 nilai ekspor naik sebesar 7,08 persen.Ekspor migas Mei 2024 senilai US$2,21 juta, turun sebesar 27,20 persen dibanding April 2024, dan naik 19,13 persen jika dibanding ekspor Mei 2023.Ekspor nonmigas Mei 2024 senilai US$1.026,27 juta, naik 27,96 persen dibanding April 2024, dan naik 7,05 persen dibandingkan Mei 2023.Komoditas dengan kenaikan terbesar dibanding April 2024 adalah tembaga dan barang daripadanya sebesar US$16,33 juta (178,54 persen). Kenaikan ekspor terjadi pada sepuluh komoditas utama ekspor.Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Mei 2024 naik 6,41 persen dibanding bulan yang sama tahun 2023. Ekspor pertanian juga naik 26,79 persen, serta ekspor pertambangan dan lainnya melesat 168,39 persen.Ekspor Mei 2024 terbesar adalah ke India yaitu US$122,26 juta, disusul Singapura US$113,74 juta dan Tiongkok US$112,27 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 33,87 persen.Ekspor kumulatif sampai dengan April 2024 sebesar US$4.580,06 juta naik sebesar 3,01 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.Nilai impor Jakarta Mei 2024 mencapai US$ 6.401,12 juta, naik 32,08 persen dibandingkan April 2024 atau terkontraksi 14,35 persen dibandingkan Mei 2023.Impor migas Mei 2024 senilai US$ 173,76 juta, turun 35,39 persen dibandingkan April 2024 atau naik 24,66 persen dibandingkan Mei 2023.Impor nonmigas Mei 2024 senilai US$ 6.227,36 juta, naik 36,04 persen dibandingkan April 2024 atau turun 15,09 persen dibandingkan Mei 2023.Peningkatan komoditas impor terbesar Mei 2024 dibandingkan April 2024 adalah besi dan baja US$ 184,66 juta (77,28 persen). Sedangkan penurunan terbesar adalah bahan bakar mineral US$ 95,06 juta (minus 34,79 persen).Menurut klasifikasi golongan penggunaan barang (BEC), nilai impor Mei 2024 terhadap bulan sebelumnya terjadi peningkatan pada bahan baku/penolong US$ 978,89 juta (30,92 persen), barang modal sebesar US$ 413,94 juta (38,19 persen), dan barang konsumsi sebesar US$ 161,85 juta (27,10 persen).Tiga negara pemasok barang impor terbesar selama Januari-Mei 2024 adalah Tiongkok US$ 10.848,53 juta (38,08 persen), Jepang US$ 2.956,26 juta (10,38 persen), dan Thailand US$ 2.313,37 juta (8,12 persen).Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Jakarta pada Mei 2024 mencapai 52,79 persen atau naik 2,04 persen poin dibandingkan Mei 2023 (y-on-y) dan naik 9,32 persen poin dibandingkan April 2024 (m-to-m).TPK hotel bintang 4 (empat) sebesar 58,07 persen merupakan TPK tertinggi dibandingkan TPK hotel berbintang lainnya.Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel nonbintang di Jakarta pada Mei 2024 mencapai 42,23 persen atau naik sebesar 1,99 persen poin dibandingkan Mei 2023 (y-on-y) dan mengalami peningkatan 1,61 persen poin dibandingkan April 2024 (m-to-m).Rata-rata lama menginap tamu (RLMT) hotel bintang di Jakarta pada Mei 2024 mencapai 1,57 hari, turun 0,13 hari dibandingkan Mei 2023 (y-on-y), dan turun sebesar 0,14 hari apabila dibandingkan April 2024 (m-to-m).Rata-rata lama menginap tamu (RLMT) hotel nonbintang di Jakarta pada Mei 2024 mencapai 1,18 hari, turun 0,11 hari dibandingkan Mei 2023 (y-on-y), dan turun sebesar 0,10 hari apabila dibandingkan April 2024 (m-to-m).Proporsi tamu asing terhadap total tamu menginap di hotel bintang Jakarta pada Mei 2024 mencapai 9,69 persen.Sepanjang Mei 2024, total perjalanan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mencapai 7.882 perjalanan, naik 3,36 persen dibandingkan April 2024 (m-to-m), namun turun 3,42 persen dibandingkan Mei 2023 (y-on-y).Jumlah penumpang MRT Jakarta pada Mei 2024 mencapai 3.175.772 orang, naik 21,77 persen dibandingkan April 2024 (m-to-m) dan mengalami peningkatan 18,42 persen dibandingkan Mei 2023 (y-on-y).Total perjalanan Light Rail Transit (LRT) Jakarta Mei 2024 mencapai 6.324 perjalanan, naik 3,33 persen dibandingkan April 2024 (m-to-m) dan meningkat 2,03 persen dibandingkan Mei 2023 (y-on-y).Jumlah penumpang LRT Jakarta sepanjang Mei 2024 sebanyak 96.550 orang, meningkat 14,16 persen dibandingkan April 2024 (m-to-m) dan mengalami peningkatan 22,78 persen dibandingkan Mei 2023 (y-on-y).Total bus Transjakarta yang beroperasi sepanjang Mei 2024 mencapai 4.409 unit, turun 1,08 persen dibandingkan April 2024 (m-to-m), namun meningkat 11,79 persen dibandingkan Mei 2023 (y-on-y).Sepanjang bulan Mei 2024, jumlah penumpang Transjakarta mencapai 32.021.887 orang, naik 19,03 persen dibandingkan April 2024 (m-to-m), dan meningkat 40,17 persen dibandingkan Mei 2023 (y-on-y).Persentase penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 4,30 persen, menurun 0,14 persen poin terhadap Maret 2023 yang sebesar 4,44 persen.Jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 464,93 ribu orang, menurun 12,9 ribu orang terhadap Maret 2023 yang sebesar 477,83 ribu orang.Garis Kemiskinan pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp 825.288/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp 571.647/kapita/bulan (69,27 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp 253.641/kapita/ bulan (30,73 persen).Pada Maret 2024, rata-rata rumah tangga miskin di DKI Jakarta memiliki 4,92 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga secara rata-rata adalah sebesar Rp 4.060.417/rumah tangga miskin/bulan.