Jumlah angkatan kerja di Provinsi DKI Jakarta pada Agustus 2012 mencapai 5,37 juta orang, bertambah 224,74 ribu orang dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja Agustus 2011 yaitu 5,14 juta orang.
Jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi DKI Jakarta pada bulan Agustus 2012 mencapai 4,84 juta orang, bertambah 250,18 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan bulan Agustus 2011 sebesar 4,59 juta orang.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi DKI Jakarta pada bulan Agustus 2012 mencapai 9,87 persen, mengalami penurunan sebesar 0,93 poin dibandingkan keadaan Agustus 2011 yaitu 10,80 persen.
Pada periode Agustus 2011 - Agustus 2012, ada penambahan penduduk yang bekerja di sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan yaitu 243,61 ribu orang, sektor Lainnya bertambah sekitar 41,88 ribu orang, dan sektor Industri Pengolahan bertambah 16,05 ribu orang. Sementara sektor Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi dan sektor Pertanian mengalami penurunan masing-masing 46,46 ribu orang dan 4,90 ribu orang.
Pada keadaan Agustus 2012 di Provinsi DKI Jakarta sektor formal mampu menyerap sebagian besar tenaga kerja (72,16 persen), sedangkan sektor informal sebesar 27,84 persen.
Berdasarkan jumlah jam kerja pada Agustus 2012, sebanyak 4.388,19 ribu orang (90,69 persen) bekerja diatas 35 jam per minggu, sedangkan penduduk yang bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 8 jam per minggu hanya sebesar 25,61 ribu orang (0,53 persen).
Pada Agustus 2012, pekerja yang berpendidikan SLTP Ke Bawah merupakan yang terbanyak, yaitu 1.825,86 ribu orang (37,74 persen), diikuti dengan pendidikan SMA Umum sebanyak 1.204,34 ribu orang (24,89 persen), selanjutnya pendidikan Diploma dan Universitas sebanyak 911,18 ribu orang (18,83 persen).
Tingkat Pengangguran Terbuka menurut kabupaten/kota administrasi di Provinsi DKI Jakarta pada keadaan Agustus 2012, angkanya berkisar antara 8,96 persen dan 13,97 persen. TPT terendah terdapat di Kota Jakarta Selatan yaitu 8,96 persen, sedangkan TPT tertinggi terdapat di Kabupaten Kepulauan Seribu yaitu 13,97 persen.
Pada tingkat pendidikan SLTP Ke bawah, SMA Umum dan SMA Kejuruan, tingkat pengangguran cenderung mengalami penurunan, sementara untuk tingkat pendidikan Diploma/Universitas mengalami kenaikan. Penurunan tingkat pengangguran tertinggi terjadi pada jenjang pendidikan SMA Kejuruan sebesar 2,92 poin.