Bulan Mei 2012, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi sebesar 0,12 persen. Laju inflasi Tahun 2012 sebesar 1,09 persen dan laju inflasi tahun ke tahun DKI Jakarta sebesar 4,17 persen.
Inflasi yang terjadi pada bulan Mei terutama disebabkan naiknya harga-harga pada kelompok bahan makanan. Empat kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,34 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,33 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,25 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,20 persen. Dua kelompok mengalami penurunan indeks yaitu kelompok sandang sebesar 0,61 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen. Sedangkan satu kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga.
Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar antara lain: bawang merah (0,0444 persen); tukang bukan mandor (0,0283 persen); kontrak rumah (0,0229 persen); ikan bakar (0,0144 persen); daging ayam ras (0,0129 persen); soto (0,0119 persen); angkutan udara (0,0089 persen); tempe (0,0084 persen); sewa rumah (0,0074 persen); cabe merah (0,0071 persen); baju kaos/t-shirt anak (0,0070 persen); rujak (0,0066 persen); tahu mentah (0,0063 persen); obat dengan resep dan telur ayam ras masing-masing (0,0055 persen); dan makanan ringan/snack (0,0052 persen).
Pada bulan Mei 2012, dari 66 kota yang diteliti 37 kota mengalami inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Pontianak sebesar 0,93 persen dan kota yang mengalami inflasi yang terrendah adalah kota Balikpapan sebesar 0,04 persen. Kota Jakarta menempati urutan tertinggi ke 28 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.