Bulan Februari 2012, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi sebesar 0,17 persen. Laju inflasi Tahun 2012 sebesar 0,65 persen dan laju inflasi tahun ke tahun DKI Jakarta sebesar 3,94 persen.
Inflasi yang terjadi pada bulan Februari terutama disebabkan naiknya harga-harga pada kelompok sandang. Empat kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok sandang mengalami kenaikan indeks sebesar 1,74 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,20 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,18 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,13 persen. Dua kelompok mengalami penurunan indeks yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,62 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen. Sedangkan satu kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga.
Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar antara lain: emas perhiasan(0,1350 persen); beras (0,0309 persen); kontrak rumah (0,0277 persen); ikan bakar (0,0144 persen); jam tangan (0,0134 persen); bensin (0,0122 persen); sewa rumah (0,0106 persen); angkutan udara (0,0102 persen); baju kaos/t-shirt anak (0,0096 persen); bayam (0,0088 persen); telur ayam ras (0,0068 persen); dan bawang merah (0,0062 persen).
Pada bulan Februari 2012, dari 66 kota yang diteliti 40 kota mengalami inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Mataram sebesar 1,73 persen dan kota yang mengalami inflasi yang terrendah adalah kota Tangerang sebesar 0,03 persen. Kota Jakarta menempati urutan tertinggi ke 31 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.