Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan) di
DKI Jakarta pada bulan September 2011 sebesar 355,20 ribu (3,64 persen).
Dibandingkan dengan penduduk miskin pada bulan Maret 2011 yang berjumlah
363,42 ribu (3,75 persen), berarti jumlah penduduk miskin turun sebesar 8,2 ribu.
Penurunan ini disebabkan adanya beberapa faktor diantaranya :
a. Inflasi .Y on Y bulan September sebesar 4,61 persen, turun dibandingkan
dengan inflasi Y on Y bulan Maret sebesar 5,95 persen.
b. Laju pertumbuhan ekonomi twiwulan ke tiga sebesar 6,7 persen
c. Tingkat penganguran bulan Agustus 2011 yang relatif stabil dibandingkan
dengan keadaan bulan Februari 2011 yaitu sebesar 10,8 persen.
Garis Kemiskinan (GK) bulan September tahun 2011 sebesar Rp 368.415 per
kapita per bulan, lebih tinggi dibanding GK bulan Maret tahun 2011 yang sebesar
Rp 355.480 per kapita per bulan.
Komposisi Garis Kemiskinan menunjukkan bahwa Garis Kemiskinan Makanan
sebesar Rp 236.934 (64,31 persen) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan sebesar
Rp 131.481 (35,69 persen).
Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan
adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, mie instan dan daging ayam ras.
Komoditi Non-Makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan
adalah biaya perumahan, angkutan, pendidikan dan listrik.
Keadaan kemiskinan bulan September tahun 2011 dibanding dengan keadaan
pada bulan Maret tahun 2011
a. Angka kemiskinan (P0) turun 0,11 poin dari 3,75 persen menjadi 3,64
persen.
b. Rata-rata kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap garis
kemiskinan (P1) sedikit mengalami turun dari 0,60 menjadi 0,46
c. Ketimpangan pengeluaran penduduk miskin (P2) relatif turun yaitu dari 0,15
menjadi 0,10