Bulan Desember 2011, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi sebesar 0,49 persen. Laju inflasi Tahun 2011 sebesar 3,97 persen dan laju inflasi tahun ke tahun DKI Jakarta sebesar 3,97 persen.
Inflasi yang terjadi pada bulan Desember terutama disebabkan naiknya harga-harga pada kelompok bahan makanan. Lima kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok bahan makanan mengalami kenaikan indeks sebesar 1,94 persen; kelompok makanan jadi, minumam, rokok & tembakau sebesar 1,15 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,25 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,16 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,01 persen. Sedangkan dua kelompok lainnya mengalami penurunan indeks yaitu kelompok sandang sebesar 0,77 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen.
Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar antara lain: beras (0,1062 persen); cabe merah (0,0641 persen); tomat sayur (0,0599 persen); daging ayam ras (0,0420 persen); tomat buah (0,0340 persen); nasi (0,0328 persen); telur ayam ras (0,0289 persen); rokok putih (0,0247 persen); rendang (0,0232 persen); upah pembantu RT (0,0213 persen); kue kering berminyak (0,0198 persen); dan sewa rumah (0,0154 persen).
Pada bulan Desember 2011, dari 66 kota yang diteliti seluruh kota mengalami inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Kupang sebesar 2,19 persen dan kota yang mengalami inflasi yang terrendah adalah kota Tanjung Pinang sebesar 0,02 persen. Kota Jakarta menempati urutan tertinggi ke 40 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.